
Sudut pandang orang ketiga adalah perspektif penceritaan yang menyajikan cerita melalui sudut pandang karakter yang tidak terlibat langsung dalam peristiwa yang diceritakan. Penulis menggunakan kata ganti orang ketiga seperti ia, dia, mereka, dan nama karakter untuk menceritakan peristiwa dan pikiran karakter lain.
Sudut pandang orang ketiga banyak digunakan dalam karya fiksi dan nonfiksi karena memberikan kebebasan bagi penulis untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan banyak karakter. Sudut pandang ini juga memungkinkan penulis untuk memberikan informasi latar belakang dan wawasan yang tidak dapat diakses oleh karakter mana pun. Selain itu, sudut pandang orang ketiga dapat menciptakan efek dramatis dan ketegangan dengan menyembunyikan informasi dari pembaca dan mengungkapkan informasi secara bertahap.
Secara historis, sudut pandang orang ketiga telah menjadi yang paling umum digunakan dalam karya sastra. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, sudut pandang orang pertama dan kedua telah menjadi lebih populer. Masing-masing sudut pandang memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan pilihan penulis bergantung pada efek yang ingin mereka capai.
Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang orang ketiga adalah perspektif penceritaan yang menyajikan cerita melalui sudut pandang karakter yang tidak terlibat langsung dalam peristiwa yang diceritakan. Berikut adalah tujuh aspek penting dalam penggunaan sudut pandang orang ketiga:
- Kata ganti: ia, dia, mereka, nama karakter
- Jarak: dekat atau jauh dari karakter
- Pengetahuan: terbatas atau tidak terbatas
- Sudut pandang: tunggal, jamak, atau berganti-ganti
- Tujuan: memberikan informasi, menciptakan ketegangan, dan lain-lain
- Efek: dramatis, informatif, dan lain-lain
- Contoh: novel “To Kill a Mockingbird” karya Harper Lee
Pemilihan aspek-aspek ini dalam penggunaan sudut pandang orang ketiga bergantung pada efek yang ingin dicapai penulis. Sudut pandang orang ketiga dapat digunakan untuk memberikan informasi latar belakang yang tidak dapat diakses oleh karakter mana pun, menciptakan efek dramatis dengan menyembunyikan informasi dari pembaca, atau mengeksplorasi pikiran dan perasaan banyak karakter. Dengan memahami aspek-aspek ini, penulis dapat memanfaatkan sudut pandang orang ketiga secara efektif untuk menciptakan cerita yang menarik dan bermakna.
Kata Ganti
Dalam sudut pandang orang ketiga, kata ganti yang digunakan untuk merujuk pada karakter adalah ia, dia, mereka, atau nama karakter. Penggunaan kata ganti ini sangat penting karena menunjukkan bahwa cerita diceritakan dari sudut pandang orang luar yang tidak terlibat langsung dalam peristiwa yang diceritakan.
Pemilihan kata ganti juga dapat memberikan informasi tentang jarak dan pengetahuan penulis terhadap karakter. Misalnya, penggunaan nama karakter menunjukkan bahwa penulis memiliki pengetahuan yang dekat dan mendalam tentang karakter tersebut. Sebaliknya, penggunaan kata ganti seperti ia atau dia menunjukkan bahwa penulis memiliki jarak yang lebih jauh dan pengetahuan yang lebih terbatas.
Penguasaan penggunaan kata ganti yang tepat dalam sudut pandang orang ketiga sangat penting untuk menciptakan cerita yang koheren dan menarik. Dengan menggunakan kata ganti yang tepat, penulis dapat memandu pembaca melalui cerita dan memberikan informasi yang diperlukan tanpa merusak ilusi bahwa cerita tersebut diceritakan oleh orang luar.
Jarak
Dalam sudut pandang orang ketiga, jarak penulis terhadap karakter dapat memengaruhi perspektif dan informasi yang disajikan dalam cerita. Ada dua jenis jarak utama dalam sudut pandang orang ketiga:
- Jarak dekat: Penulis memiliki pengetahuan dan akses yang mendalam terhadap pikiran dan perasaan karakter. Penulis dapat menggambarkan peristiwa dari perspektif karakter dan memberikan wawasan tentang motivasi dan tindakan mereka.
- Jarak jauh: Penulis memiliki pengetahuan yang lebih terbatas tentang karakter dan hanya dapat menggambarkan peristiwa dari sudut pandang pengamat luar. Penulis tidak dapat mengakses pikiran atau perasaan karakter dan harus mengandalkan tindakan dan dialog mereka untuk mengungkap informasi.
Pemilihan jarak sangat bergantung pada efek yang ingin dicapai penulis. Jarak dekat dapat menciptakan keintiman dan memungkinkan pembaca untuk terhubung dengan karakter pada tingkat yang lebih dalam. Sebaliknya, jarak jauh dapat menciptakan rasa misteri dan ketegangan, karena pembaca hanya dapat mengamati karakter dari kejauhan.
Pengetahuan
Dalam sudut pandang orang ketiga, pengetahuan penulis terhadap karakter dapat terbatas atau tidak terbatas. Hal ini memengaruhi informasi yang disajikan dalam cerita dan perspektif yang diambil oleh penulis.
-
Pengetahuan terbatas
Dalam kasus ini, penulis hanya memiliki pengetahuan terbatas tentang pikiran dan perasaan karakter. Penulis hanya dapat menggambarkan peristiwa dari sudut pandang pengamat luar dan harus mengandalkan tindakan dan dialog karakter untuk mengungkap informasi.
-
Pengetahuan tidak terbatas
Dalam kasus ini, penulis memiliki akses penuh terhadap pikiran dan perasaan karakter. Penulis dapat menggambarkan peristiwa dari perspektif karakter dan memberikan wawasan tentang motivasi dan tindakan mereka.
Pemilihan tingkat pengetahuan sangat bergantung pada efek yang ingin dicapai penulis. Pengetahuan terbatas dapat menciptakan rasa misteri dan ketegangan, karena pembaca hanya dapat mengamati karakter dari kejauhan. Sebaliknya, pengetahuan tidak terbatas dapat menciptakan keintiman dan memungkinkan pembaca untuk terhubung dengan karakter pada tingkat yang lebih dalam.
Sudut Pandang
Dalam sudut pandang orang ketiga, penulis dapat memilih untuk menggunakan sudut pandang tunggal, jamak, atau berganti-ganti. Pilihan ini memengaruhi fokus dan jangkauan cerita.
-
Sudut Pandang Tunggal
Dalam sudut pandang tunggal, cerita diceritakan dari perspektif satu karakter saja. Pembaca hanya memiliki akses ke pikiran dan perasaan karakter tersebut, dan peristiwa digambarkan melalui pengalaman subjektif mereka.
-
Sudut Pandang Jamak
Dalam sudut pandang jamak, cerita diceritakan dari perspektif beberapa karakter. Pembaca memiliki akses ke pikiran dan perasaan beberapa karakter, dan peristiwa digambarkan melalui pengalaman kolektif mereka.
-
Sudut Pandang Berganti-ganti
Dalam sudut pandang berganti-ganti, cerita diceritakan dari perspektif beberapa karakter secara bergantian. Pembaca memiliki akses ke pikiran dan perasaan banyak karakter, dan peristiwa digambarkan melalui pengalaman gabungan mereka.
Pemilihan sudut pandang sangat bergantung pada efek yang ingin dicapai penulis. Sudut pandang tunggal dapat menciptakan rasa keintiman dan memungkinkan pembaca untuk terhubung dengan karakter pada tingkat yang lebih dalam. Sudut pandang jamak dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan memungkinkan pembaca untuk memahami berbagai sudut pandang tentang suatu peristiwa. Sudut pandang berganti-ganti dapat menciptakan dinamika yang lebih kompleks dan memungkinkan pembaca untuk membandingkan dan mengontraskan pengalaman beberapa karakter.
Tujuan
Pemilihan tujuan dalam menggunakan sudut pandang orang ketiga sangat penting karena memengaruhi strategi penulisan dan efek yang ingin dicapai dalam cerita. Beberapa tujuan umum dalam penggunaan sudut pandang orang ketiga meliputi:
-
Memberikan informasi
Sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk memberikan informasi latar belakang, eksposisi, dan wawasan yang tidak dapat diakses oleh karakter mana pun. Hal ini dapat membantu pembaca untuk memahami konteks cerita dan motivasi karakter. -
Menciptakan ketegangan
Sudut pandang orang ketiga dapat digunakan untuk menciptakan ketegangan dengan menyembunyikan informasi dari pembaca atau mengungkapkan informasi secara bertahap. Hal ini dapat membuat pembaca merasa penasaran dan ingin terus membaca untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. -
Mengeksplorasi perspektif yang berbeda
Sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan beberapa karakter, memberikan pembaca perspektif yang lebih luas tentang peristiwa yang terjadi.
Dengan memahami tujuan yang ingin dicapai, penulis dapat menggunakan sudut pandang orang ketiga secara efektif untuk menyampaikan cerita yang menarik dan bermakna bagi pembaca.
Efek
Pemilihan efek yang ingin dicapai dalam penggunaan sudut pandang orang ketiga merupakan faktor penting yang memengaruhi strategi penulisan dan dampak yang ingin dihasilkan dalam sebuah cerita. Berbagai efek yang dapat dicapai dengan sudut pandang orang ketiga meliputi:
-
Efek Dramatis
Dengan menyembunyikan informasi dari pembaca atau mengungkapkannya secara bertahap, sudut pandang orang ketiga dapat membangun ketegangan dan membuat pembaca penasaran untuk mengetahui kelanjutan cerita. -
Efek Informatif
Sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk menyampaikan informasi latar belakang, eksposisi, dan wawasan yang tidak dapat diakses oleh karakter mana pun. Hal ini membantu pembaca memahami konteks cerita dan motivasi karakter. -
Efek Perspektif yang Beragam
Sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan beberapa karakter, memberikan pembaca perspektif yang lebih luas tentang peristiwa yang terjadi. -
Efek Universalitas
Sudut pandang orang ketiga dapat menciptakan rasa universalitas dengan memungkinkan penulis untuk menyajikan cerita dari sudut pandang yang lebih objektif dan tidak memihak. Hal ini dapat membuat cerita lebih relevan dan menarik bagi pembaca yang beragam.
Dengan memahami efek yang ingin dicapai, penulis dapat memanfaatkan sudut pandang orang ketiga secara efektif untuk menyampaikan cerita yang menarik, bermakna, dan berdampak bagi pembaca.
Contoh
Novel “To Kill a Mockingbird” karya Harper Lee merupakan contoh klasik penggunaan sudut pandang orang ketiga dalam karya fiksi. Novel ini menceritakan kisah Scout Finch, seorang gadis muda yang tinggal di Alabama pada tahun 1930-an. Cerita diceritakan dari sudut pandang Scout, tetapi penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga untuk memberikan wawasan tentang pikiran dan perasaan karakter lain, termasuk ayahnya, Atticus Finch, dan tetangganya, Boo Radley.
- Penggunaan sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi perspektif beberapa karakter. Hal ini penting dalam novel ini karena memungkinkan pembaca untuk memahami motivasi dan tindakan berbagai karakter, bahkan ketika karakter tersebut tidak berada di tempat kejadian.
- Sudut pandang orang ketiga juga memungkinkan penulis untuk memberikan informasi latar belakang dan wawasan yang tidak dapat diakses oleh karakter mana pun. Dalam “To Kill a Mockingbird”, hal ini digunakan untuk memberikan konteks tentang sejarah rasisme di Alabama dan dampaknya terhadap kehidupan karakter.
- Penggunaan sudut pandang orang ketiga menciptakan rasa objektivitas dan universalitas. Hal ini memungkinkan pembaca untuk terhubung dengan cerita pada tingkat yang lebih dalam dan memahami isu-isu yang diangkat dalam novel di luar konteks pribadi karakter.
Contoh penggunaan sudut pandang orang ketiga dalam novel “To Kill a Mockingbird” menunjukkan bagaimana teknik ini dapat digunakan secara efektif untuk menceritakan kisah yang kompleks dan bermakna dari berbagai perspektif.
Tanya Jawab Umum tentang Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang orang ketiga adalah teknik umum dalam penulisan fiksi dan nonfiksi yang menyajikan cerita dari perspektif pengamat luar. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai sudut pandang orang ketiga:
Pertanyaan 1: Apa perbedaan antara sudut pandang orang ketiga dan sudut pandang orang pertama?
Sudut pandang orang ketiga menggunakan kata ganti seperti “ia”, “dia”, atau “mereka” untuk menceritakan kisah dari perspektif pengamat luar. Sudut pandang orang pertama, di sisi lain, menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” dan menceritakan kisah dari perspektif karakter “aku”.
Pertanyaan 2: Apa saja jenis-jenis sudut pandang orang ketiga?
Ada tiga jenis utama sudut pandang orang ketiga: sudut pandang orang ketiga terbatas, sudut pandang orang ketiga mahatahu terbatas, dan sudut pandang orang ketiga mahatahu.
Pertanyaan 3: Apa tujuan penggunaan sudut pandang orang ketiga?
Sudut pandang orang ketiga dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti memberikan informasi latar belakang, mengeksplorasi pikiran dan perasaan beberapa karakter, dan menciptakan rasa objektivitas dan universalitas.
Pertanyaan 4: Apa kelebihan dan kekurangan sudut pandang orang ketiga?
Kelebihan sudut pandang orang ketiga adalah memungkinkan penulis untuk memberikan informasi yang tidak dapat diakses oleh karakter mana pun dan mengeksplorasi beberapa perspektif. Kekurangannya adalah sudut pandang ini dapat menciptakan jarak antara pembaca dan karakter.
Kesimpulannya, sudut pandang orang ketiga adalah teknik yang ampuh yang dapat digunakan untuk menceritakan kisah dari berbagai perspektif dan memberikan informasi yang komprehensif tentang dunia dan karakter dalam sebuah cerita.
Lanjut ke artikel Tips Menulis Sudut Pandang Orang Ketiga…
Tips Menulis Sudut Pandang Orang Ketiga
Untuk menulis sudut pandang orang ketiga secara efektif, ada beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Tentukan jenis sudut pandang orang ketiga yang sesuai.
Pilihlah sudut pandang orang ketiga terbatas, orang ketiga mahatahu terbatas, atau orang ketiga mahatahu berdasarkan tujuan penulisan dan efek yang ingin dicapai.
Tip 2: Konsisten dalam penggunaan sudut pandang.
Hindari berganti-ganti antara sudut pandang orang ketiga dan orang pertama dalam satu cerita.
Tip 3: Berikan informasi latar belakang secara bertahap.
Jangan membanjiri pembaca dengan informasi latar belakang di awal cerita. Berikan informasi secara bertahap seiring dengan perkembangan cerita.
Tip 4: Jelajahi pikiran dan perasaan karakter secara mendalam.
Sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan beberapa karakter. Manfaatkan kesempatan ini untuk menciptakan karakter yang kompleks dan menarik.
Dengan mengikuti tips ini, penulis dapat menggunakan sudut pandang orang ketiga secara efektif untuk menceritakan kisah yang menarik dan bermakna.
Lanjut ke artikel Kesimpulan…
Kesimpulan
Sudut pandang orang ketiga merupakan teknik penulisan yang ampuh untuk menceritakan kisah dari berbagai perspektif dan memberikan informasi yang komprehensif tentang dunia dan karakter dalam sebuah cerita. Dengan memahami jenis-jenis sudut pandang orang ketiga dan tips menulisnya secara efektif, penulis dapat memanfaatkan teknik ini untuk menyampaikan pesan dan menciptakan dampak yang diinginkan.
Sudut pandang orang ketiga memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan beberapa karakter, memberikan konteks dan informasi latar belakang, serta menciptakan rasa objektivitas dan universalitas. Dengan menggunakan sudut pandang ini secara efektif, penulis dapat menyajikan cerita yang kompleks, menarik, dan bermakna bagi pembaca.