Intip 7 Hal Penting tentang Surah Al Isra yang Jarang Diketahui

maulida


surah al isra

Surat Al-Isra’ merupakan surah ke-17 dalam Al-Qur’an yang memiliki 111 ayat. Nama “Al-Isra'” diambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj yang diceritakan dalam surah ini, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha.

Surat Al-Isra’ memiliki kandungan yang sangat penting, di antaranya adalah perintah untuk mendirikan salat, larangan berbuat syirik, anjuran untuk berbakti kepada kedua orang tua, dan ajakan untuk berbuat baik kepada sesama. Selain itu, surah ini juga berisi kisah-kisah para nabi terdahulu, seperti Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Ibrahim, sebagai pelajaran dan pengingat bagi umat manusia.

Pembahasan lebih lanjut tentang surah Al-Isra’ akan diulas dalam artikel ini, meliputi keutamaan, hikmah, dan relevansinya dengan kehidupan modern.

Surah Al-Isra’

Surah Al-Isra’ merupakan surah yang sangat penting dalam Al-Qur’an, di dalamnya terkandung berbagai ajaran dan hikmah yang mendalam. Beberapa aspek penting yang terdapat dalam surah ini antara lain:

  • Perintah Salat
  • Larangan Syirik
  • Kisah Para Nabi
  • Peristiwa Isra’ Mi’raj
  • Hari Kiamat
  • Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua
  • Anjuran Berbuat Baik

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan membentuk ajaran yang komprehensif tentang keimanan, ibadah, akhlak, dan kehidupan sosial. Misalnya, perintah salat mengajarkan tentang pentingnya hubungan manusia dengan Tuhannya, sementara larangan syirik menekankan keesaan Allah dan tidak boleh menyekutukan-Nya dengan apapun. Kisah para nabi memberikan pelajaran dan inspirasi tentang keteguhan iman dan perjuangan dalam menghadapi cobaan. Peristiwa Isra’ Mi’raj menunjukkan kekuasaan Allah yang luar biasa dan menegaskan kenabian Muhammad SAW. Hari Kiamat mengingatkan manusia tentang kehidupan setelah kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Keutamaan berbakti kepada orang tua merupakan wujud nyata dari penghormatan dan kasih sayang dalam keluarga. Anjuran berbuat baik mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan sesama manusia, lingkungan sosial, hingga makhluk hidup lainnya.

Perintah Salat

Perintah salat merupakan salah satu aspek penting yang terdapat dalam surah Al-Isra’. Salat merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim yang telah balig, dan memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam ajaran Islam. Dalam surah Al-Isra’, perintah salat disebutkan dalam beberapa ayat, di antaranya ayat 78 yang berbunyi:

“Dan dirikanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan sore) dan pada bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).” (QS. Al-Isra’: 78)

Perintah salat dalam surah Al-Isra’ menunjukkan bahwa salat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Salat merupakan sarana untuk menjalin hubungan dengan Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan sebagai pengingat akan kewajiban manusia sebagai hamba Allah. Selain itu, salat juga memiliki manfaat sosial, yaitu mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim, mengajarkan kedisiplinan, dan membangun rasa kebersamaan.

Memahami perintah salat dalam surah Al-Isra’ sangat penting bagi setiap muslim. Dengan memahami perintah ini, seorang muslim akan menyadari kewajibannya untuk mendirikan salat dan berusaha untuk melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Salat yang didirikan dengan ikhlas dan benar akan menjadi amal kebaikan yang menghapus dosa-dosa dan menjadi bekal di akhirat kelak.

Larangan Syirik

Larangan syirik merupakan salah satu ajaran mendasar dalam surah Al-Isra’. Syirik berarti menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain, baik dalam bentuk ibadah, keyakinan, maupun kecintaan. Larangan syirik ditegaskan dalam banyak ayat dalam surah Al-Isra’, di antaranya ayat 22 yang berbunyi:

“Dan janganlah kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun. Sungguh, Allah Maha Esa; dan Dialah Tuhan yang berhak disembah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.” (QS. Al-Isra’: 22)

Larangan syirik sangat penting karena syirik merupakan dosa besar yang dapat menghapuskan amal kebaikan seseorang. Selain itu, syirik juga dapat menyesatkan manusia dan menjauhkannya dari jalan yang benar. Dengan melarang syirik, surah Al-Isra’ mengajarkan tentang pentingnya mengesakan Allah SWT dan hanya beribadah kepada-Nya semata.

Dalam kehidupan sehari-hari, larangan syirik dapat diwujudkan dengan menghindari segala bentuk penyembahan selain kepada Allah SWT. Hal ini mencakup penyembahan berhala, benda-benda alam, atau tokoh-tokoh tertentu. Selain itu, larangan syirik juga mencakup menghindari keyakinan atau kepercayaan yang menyekutukan Allah SWT, seperti mempercayai adanya tuhan selain Allah atau mempercayai bahwa ada kekuatan lain yang setara dengan Allah SWT.

Memahami larangan syirik dalam surah Al-Isra’ sangat penting bagi setiap muslim. Dengan memahami larangan ini, seorang muslim akan menyadari kewajibannya untuk mengesakan Allah SWT dan hanya beribadah kepada-Nya semata. Hal ini akan membawa keberkahan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Kisah Para Nabi

Dalam surah Al-Isra’, kisah para nabi merupakan salah satu komponen penting yang memiliki peran dan makna yang mendalam. Kisah-kisah tersebut tidak hanya berfungsi sebagai cerita sejarah, melainkan juga sebagai pelajaran dan teladan bagi umat manusia.

Kisah para nabi dalam surah Al-Isra’ memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya:

  • Memberikan bukti kenabian Muhammad SAW dan menegaskan ajaran yang dibawanya.
  • Menunjukkan keesaan Allah SWT dan kekuasaan-Nya dalam menciptakan dan mengatur alam semesta.
  • Mengajarkan tentang pentingnya keimanan, ketakwaan, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup.

Beberapa kisah para nabi yang diceritakan dalam surah Al-Isra’ antara lain kisah Nabi Musa dengan Fir’aun, kisah Nabi Ibrahim dengan putranya Ismail, kisah Nabi Isa dan pengikutnya, serta kisah Nabi Nuh dan kaumnya. Setiap kisah memiliki keunikan dan pelajaran tersendiri yang dapat dipetik oleh umat manusia.

Dengan memahami kisah para nabi dalam surah Al-Isra’, umat manusia dapat belajar tentang pentingnya mengikuti ajaran para nabi, meneladani sifat-sifat terpuji mereka, dan menghindari kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan. Kisah-kisah tersebut juga dapat menjadi pengingat akan kekuasaan Allah SWT dan bahwa pada akhirnya setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatannya di dunia.

Peristiwa Isra’ Mi’raj

Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan sebuah perjalanan luar biasa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit hingga ke Sidratul Muntaha. Peristiwa ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan surah Al-Isra’, karena peristiwa ini menjadi salah satu peristiwa penting yang diceritakan dalam surah tersebut.

Dalam surah Al-Isra’, peristiwa Isra’ Mi’raj disebutkan dalam beberapa ayat, di antaranya ayat 1 yang berbunyi:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’: 1)

Peristiwa Isra’ Mi’raj memiliki makna dan hikmah yang sangat mendalam, di antaranya sebagai bukti kenabian Muhammad SAW, penegasan tentang keesaan Allah SWT, dan perintah untuk melaksanakan salat lima waktu. Selain itu, peristiwa ini juga menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan yang tidak terbatas dan dapat melakukan segala sesuatu di luar nalar manusia.

Memahami kaitan antara peristiwa Isra’ Mi’raj dan surah Al-Isra’ sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami kaitan ini, umat Islam dapat lebih memahami kandungan dan makna surah Al-Isra’, serta mengambil pelajaran dari peristiwa Isra’ Mi’raj untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Kiamat

Hari Kiamat merupakan salah satu tema penting yang dibahas dalam surah Al-Isra’. Surah ini menggambarkan Hari Kiamat sebagai hari yang penuh dengan peristiwa dahsyat dan menakutkan, di mana manusia akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya selama hidup di dunia.

  • Tanda-tanda Hari Kiamat

    Surah Al-Isra’ menyebutkan beberapa tanda-tanda yang akan terjadi sebelum datangnya Hari Kiamat, seperti munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa AS, dan terbitnya matahari dari arah barat.

  • Peristiwa Hari Kiamat

    Surah Al-Isra’ menggambarkan peristiwa Hari Kiamat sebagai hari yang sangat dahsyat, di mana langit akan terbelah, bumi akan hancur, dan seluruh makhluk hidup akan mati. Hanya Allah SWT yang akan tetap hidup pada hari itu.

  • Pembalasan di Hari Kiamat

    Surah Al-Isra’ juga menjelaskan bahwa pada Hari Kiamat, seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dan akan menerima pembalasan sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan masuk surga, sedangkan orang-orang yang kufur dan berbuat dosa akan masuk neraka.

  • Hikmah Hari Kiamat

    Hari Kiamat memiliki hikmah yang sangat besar bagi manusia. Hari Kiamat mengingatkan manusia tentang kematian dan kehidupan setelah kematian, sehingga manusia dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi Hari Kiamat.

Pembahasan tentang Hari Kiamat dalam surah Al-Isra’ memberikan peringatan yang sangat penting bagi manusia. Peringatan ini bertujuan agar manusia senantiasa beriman kepada Allah SWT, berbuat baik, dan menghindari perbuatan dosa, sehingga mereka dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua

Dalam surah Al-Isra’, Allah SWT menekankan keutamaan berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dan memiliki banyak manfaat bagi seorang muslim.

  • Memperoleh Ridha Allah SWT

    Orang tua adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Mereka telah merawat dan mendidik kita dengan penuh kasih sayang. Oleh karena itu, berbakti kepada orang tua merupakan salah satu cara untuk memperoleh ridha Allah SWT.

  • Mendapat Pahala yang Besar

    Allah SWT telah menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang berbakti kepada orang tuanya. Pahala tersebut akan diberikan baik di dunia maupun di akhirat.

  • Memperpanjang Umur dan Memperluas Rezeki

    Berbakti kepada orang tua juga dapat memperpanjang umur dan memperluas rezeki. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW.

  • Mendapat Syafaat di Akhirat

    Orang tua yang diridhai oleh anaknya akan memberikan syafaat kepada anaknya di akhirat. Syafaat tersebut akan membantu meringankan siksa dan mempercepat masuk surga.

Demikianlah beberapa keutamaan berbakti kepada orang tua yang disebutkan dalam surah Al-Isra’. Sebagai seorang muslim, kita wajib untuk berbakti kepada orang tua kita dan memenuhi hak-hak mereka. Dengan berbakti kepada orang tua, kita tidak hanya memperoleh manfaat di dunia, tetapi juga di akhirat.

Anjuran Berbuat Baik

Dalam surah Al-Isra’, Allah SWT menganjurkan umat manusia untuk senantiasa berbuat baik. Anjuran ini bukan hanya ditujukan kepada sesama muslim, tetapi juga kepada seluruh makhluk hidup. Perintah berbuat baik ini memiliki landasan yang kuat dalam ajaran Islam, dan merupakan salah satu ciri utama seorang muslim sejati.

Ada banyak ayat dalam surah Al-Isra’ yang menyerukan kepada manusia untuk berbuat baik. Di antaranya adalah ayat 70 yang berbunyi:

Artinya: “Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Isra’: 70)

Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang berbuat baik. Artinya, berbuat baik merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh ridha-Nya.

Selain ayat di atas, masih banyak ayat lain dalam surah Al-Isra’ yang menganjurkan manusia untuk berbuat baik, seperti:

  • Ayat 23 yang memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.
  • Ayat 26 yang memerintahkan untuk berbuat baik kepada anak yatim, orang miskin, dan orang yang membutuhkan.
  • Ayat 34 yang memerintahkan untuk berbuat baik kepada tetangga, baik yang dekat maupun yang jauh.
  • Ayat 78 yang memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepada kita.

Anjuran untuk berbuat baik dalam surah Al-Isra’ menunjukkan bahwa perbuatan baik merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Berbuat baik tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bermanfaat bagi diri kita sendiri. Dengan berbuat baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.


Beberapa Pertanyaan Umum tentang Surah Al-Isra’

Surah Al-Isra’ merupakan surah yang penting dalam Al-Qur’an yang memuat banyak ajaran dan hikmah. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan tentang surah ini:

Pertanyaan 1: Apa saja keutamaan mempelajari dan mengamalkan kandungan surah Al-Isra’?

Keutamaan mempelajari dan mengamalkan kandungan surah Al-Isra’ sangat banyak, di antaranya:

  • Mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Terhindar dari perbuatan syirik dan dosa-dosa besar.
  • Memperoleh petunjuk dan bimbingan dalam menjalani kehidupan.

Pertanyaan 2: Apa saja tema-tema utama yang dibahas dalam surah Al-Isra’?

Beberapa tema utama yang dibahas dalam surah Al-Isra’ antara lain:

  • Perintah salat dan keutamaannya.
  • Larangan syirik dan bahayanya.
  • Kisah para nabi dan pelajaran yang dapat dipetik.
  • Peristiwa Isra’ Mi’raj dan hikmahnya.
  • Hari Kiamat dan peristiwa-peristiwanya.
  • Keutamaan berbakti kepada orang tua.
  • Anjuran berbuat baik kepada sesama.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mengamalkan kandungan surah Al-Isra’ dalam kehidupan sehari-hari?

Ada banyak cara untuk mengamalkan kandungan surah Al-Isra’ dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

  • Menjalankan salat dengan khusyuk dan tepat waktu.
  • Menjauhi perbuatan syirik dan segala bentuk kemusyrikan.
  • Membaca dan merenungkan kisah para nabi untuk mengambil pelajaran.
  • Bersyukur atas nikmat Isra’ Mi’raj dan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
  • Bersiap diri menghadapi Hari Kiamat dengan memperbanyak amal saleh.
  • Berbakti kepada kedua orang tua dan memenuhi hak-hak mereka.
  • Berbuat baik kepada sesama manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pertanyaan 4: Apa saja tips untuk memahami dan menghafal surah Al-Isra’?

Berikut adalah beberapa tips untuk memahami dan menghafal surah Al-Isra’:

  • Membaca terjemahan surah Al-Isra’ untuk memahami maknanya.
  • Membaca surah Al-Isra’ secara berulang-ulang.
  • Membagi surah Al-Isra’ menjadi beberapa bagian kecil.
  • Menulis ayat-ayat surah Al-Isra’ yang sulit dihafal.
  • Menggunakan aplikasi atau software untuk menghafal surah Al-Isra’.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang surah Al-Isra’. Dengan memahami dan mengamalkan kandungan surah ini, kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, serta memperoleh petunjuk dan bimbingan dalam menjalani kehidupan.

Tips Memahami dan Menghafal Surah Al-Isra’


Tips Memahami dan Menghafal Surah Al-Isra’

Bagi umat Islam, menghafal Al-Qur’an, termasuk Surah Al-Isra’, merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam memahami dan menghafal Surah Al-Isra’:

Tip 1: Mempelajari Arti dan Tafsir Surah Al-Isra’
Sebelum menghafal, sangat penting untuk memahami arti dan tafsir Surah Al-Isra’ terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca terjemahan dan tafsir dari sumber-sumber yang terpercaya, seperti kitab tafsir atau situs web keagamaan yang kredibel.

Tip 2: Membagi Surah Al-Isra’ Menjadi Beberapa Bagian Kecil
Surah Al-Isra’ terdiri dari 111 ayat. Untuk memudahkan menghafal, dapat dibagi menjadi beberapa bagian kecil, misalnya 10-15 ayat per bagian. Dengan membagi menjadi bagian-bagian kecil, proses menghafal akan lebih terfokus dan efektif.

Tip 3: Mengulang-Ulang Bacaan dan Hafalan
Mengulang-ulang bacaan dan hafalan merupakan kunci untuk memperkuat ingatan. Setelah membagi Surah Al-Isra’ menjadi beberapa bagian kecil, bacalah dan hafalkan berulang-ulang hingga mahir. Gunakan mushaf atau Al-Qur’an digital untuk mempermudah proses membaca dan menghafal.

Tip 4: Menulis Ayat-Ayat yang Sulit Dihafal
Setiap orang mungkin memiliki kesulitan yang berbeda-beda dalam menghafal Al-Qur’an. Jika terdapat ayat-ayat tertentu dalam Surah Al-Isra’ yang sulit dihafal, cobalah untuk menuliskannya berulang-ulang atau membuat catatan khusus untuk ayat tersebut. Cara ini dapat membantu memperkuat ingatan dan memudahkan proses menghafal.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan proses memahami dan menghafal Surah Al-Isra’ dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, menghafal Al-Qur’an juga merupakan salah satu bentuk ibadah dan dapat memberikan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Setelah memperoleh pemahaman dan hafalan yang baik tentang Surah Al-Isra’, umat Islam diharapkan dapat mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita semua dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an.


Kesimpulan

Setelah mengupas tuntas tentang Surah Al-Isra’, dapat disimpulkan bahwa surah ini memiliki kandungan yang sangat mendalam dan komprehensif. Surah Al-Isra’ mengajarkan tentang pentingnya beribadah kepada Allah SWT, menghindari syirik, meneladani kisah para nabi, dan mempersiapkan diri menghadapi Hari Kiamat. Selain itu, surah ini juga menganjurkan untuk berbakti kepada orang tua dan berbuat baik kepada sesama.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Surah Al-Isra’, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta menjalani kehidupan yang berakhlak mulia dan penuh berkah. Surah Al-Isra’ akan terus menjadi pedoman yang relevan dan abadi bagi umat Islam dalam segala zaman.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru