Intip 7 Hal Penting tentang Cara Menghitung Jangka Sorong yang Wajib Kamu Ketahui

maulida


cara menghitung jangka sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan kedalaman suatu benda. Jangka sorong memiliki dua rahang yang dapat digeser, dan skala yang tertera pada rahang tersebut digunakan untuk membaca hasil pengukuran.

Jangka sorong sangat penting dalam berbagai bidang, seperti teknik, permesinan, dan konstruksi. Jangka sorong juga memiliki banyak manfaat, seperti:

Cari Susu di Etawaku Official Shopee : https://s.shopee.co.id/1LLbrDgkZr

  • Akurasi tinggi
  • Mudah digunakan
  • Dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda

Jangka sorong pertama kali ditemukan pada abad ke-16 oleh matematikawan Belanda bernama Simon Stevin. Sejak saat itu, jangka sorong telah mengalami banyak perkembangan, dan saat ini tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung jangka sorong dengan benar. Kita juga akan membahas beberapa tips untuk menggunakan jangka sorong secara efektif.

Cara Menghitung Jangka Sorong

Cara menghitung jangka sorong merupakan aspek penting dalam penggunaan alat ukur ini. Terdapat beberapa aspek penting yang perlu dipahami, yaitu:

  • Skala utama
  • Skala nonius
  • Nol jangka sorong
  • Posisi benda
  • Cara membaca hasil

Skala utama dan skala nonius adalah dua bagian utama dari jangka sorong. Skala utama memiliki pembagian skala yang lebih besar, sedangkan skala nonius memiliki pembagian skala yang lebih kecil. Nol jangka sorong adalah titik awal pengukuran. Posisi benda yang diukur juga mempengaruhi hasil pengukuran. Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong dilakukan dengan memperhatikan skala utama dan skala nonius.

Memahami aspek-aspek ini sangat penting untuk dapat menghitung jangka sorong dengan benar. Dengan memahami cara menghitung jangka sorong, kita dapat menggunakan alat ukur ini secara efektif untuk mengukur panjang, lebar, dan kedalaman suatu benda.

Skala Utama

Skala utama adalah komponen penting dalam cara menghitung jangka sorong. Skala utama memiliki pembagian skala yang lebih besar, yang menunjukkan satuan sentimeter atau milimeter. Skala utama berfungsi sebagai dasar pengukuran, di mana pembacaan awal dilakukan sebelum mempertimbangkan skala nonius.

Keakuratan pengukuran dengan jangka sorong sangat bergantung pada pembacaan skala utama yang tepat. Pembacaan skala utama menentukan angka satuan dan puluhan dari hasil pengukuran. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa skala utama sejajar dengan benda yang diukur dan pembacaan dilakukan dengan benar.

Memahami fungsi dan cara membaca skala utama merupakan langkah awal yang krusial dalam menghitung jangka sorong. Dengan memahami skala utama, kita dapat memperoleh pembacaan dasar yang akurat, yang selanjutnya akan dikombinasikan dengan pembacaan skala nonius untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih presisi.

Skala Nonius

Skala nonius merupakan komponen penting dalam cara menghitung jangka sorong. Skala nonius memiliki pembagian skala yang lebih kecil dari skala utama, yang memungkinkan pembacaan hasil pengukuran yang lebih presisi.

  • Fungsi Skala Nonius

    Skala nonius berfungsi untuk menentukan nilai pecahan dari skala utama. Pembagian skala nonius umumnya terdiri dari 10 atau 20 skala, yang bergeser sejajar dengan skala utama. Dengan membandingkan posisi garis skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama, kita dapat memperoleh nilai pecahan satuan terkecil yang dapat diukur dengan jangka sorong.

  • Cara Membaca Skala Nonius

    Untuk membaca skala nonius, pertama-tama baca skala utama untuk memperoleh nilai satuan dan puluhan. Kemudian, carilah garis skala nonius yang berimpit atau paling dekat dengan garis skala utama. Nilai yang tertera pada skala nonius tersebut menunjukkan nilai pecahan dari satuan terkecil yang dapat diukur oleh jangka sorong.

  • Ketelitian Skala Nonius

    Ketelitian skala nonius tergantung pada jumlah pembagian skala nonius. Semakin banyak pembagian skala nonius, maka semakin tinggi ketelitian pengukuran yang dapat dicapai. Jangka sorong umumnya memiliki skala nonius dengan 10 atau 20 pembagian skala, yang memungkinkan ketelitian pengukuran hingga 0,1 mm atau 0,05 mm.

Memahami skala nonius dan cara membacanya sangat penting untuk menghitung jangka sorong dengan benar. Dengan menggabungkan pembacaan skala utama dan skala nonius, kita dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat dan presisi.

Nol Jangka Sorong

Nol jangka sorong merupakan titik acuan penting dalam cara menghitung jangka sorong. Nol jangka sorong adalah titik awal skala utama, yang menunjukkan panjang benda ketika rahang jangka sorong tertutup rapat.

  • Pengaturan Nol Jangka Sorong

    Sebelum melakukan pengukuran, nol jangka sorong harus disesuaikan dengan benar. Hal ini dilakukan dengan merapatkan kedua rahang jangka sorong dan memutar sekrup pengunci hingga skala utama dan nonius sejajar dan menunjukkan angka nol.

  • Membaca Nol Jangka Sorong

    Posisi nol jangka sorong menunjukkan titik awal pengukuran. Ketika benda dijepit di antara rahang jangka sorong, posisi baru rahang yang mengapit benda menunjukkan jarak benda dari titik nol.

  • Pengaruh Nol Jangka Sorong

    Pengaturan nol jangka sorong yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa nol jangka sorong diatur dengan benar sebelum melakukan pengukuran.

  • Contoh Penggunaan Nol Jangka Sorong

    Dalam mengukur panjang suatu benda, rahang jangka sorong dirapatkan pada salah satu ujung benda dan skala utama serta nonius dibaca untuk menentukan jarak dari titik nol ke ujung benda tersebut.

Memahami nol jangka sorong dan cara menggunakannya dengan benar sangat penting untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat dengan jangka sorong. Dengan mengatur dan membaca nol jangka sorong dengan tepat, kita dapat memastikan titik awal pengukuran yang akurat dan menghindari kesalahan pengukuran.

Posisi Benda

Posisi benda merupakan faktor penting dalam cara menghitung jangka sorong. Posisi benda yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai posisi benda saat menggunakan jangka sorong:

Pertama, benda yang diukur harus diletakkan sejajar dengan rahang jangka sorong. Hal ini memastikan bahwa pengukuran dilakukan pada bagian benda yang benar dan menghindari kesalahan pengukuran.

Kedua, benda yang diukur harus dijepit dengan kuat oleh rahang jangka sorong. Hal ini mencegah benda bergerak selama pengukuran dan memastikan pembacaan yang akurat.

Ketiga, posisi benda harus stabil selama pengukuran. Hal ini menghindari kesalahan pengukuran akibat getaran atau gerakan benda.

Memahami posisi benda dan cara menempatkan benda dengan benar saat menggunakan jangka sorong sangat penting untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat. Dengan memperhatikan posisi benda dan mengikuti prosedur yang tepat, kita dapat memastikan keandalan dan presisi pengukuran dengan jangka sorong.

Cara Membaca Hasil

Cara membaca hasil merupakan langkah akhir dalam cara menghitung jangka sorong. Setelah memahami skala utama, skala nonius, nol jangka sorong, dan posisi benda, kita dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat dengan membaca hasil yang ditunjukkan oleh jangka sorong.

Untuk membaca hasil jangka sorong, pertama-tama baca skala utama untuk memperoleh nilai satuan dan puluhan. Kemudian, carilah garis skala nonius yang berimpit atau paling dekat dengan garis skala utama. Nilai yang tertera pada skala nonius tersebut menunjukkan nilai pecahan dari satuan terkecil yang dapat diukur oleh jangka sorong.

Sebagai contoh, jika skala utama menunjukkan angka 2 cm dan garis skala nonius yang berimpit menunjukkan angka 5, maka hasil pengukuran adalah 2,5 cm.

Kemampuan membaca hasil jangka sorong dengan benar sangat penting untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat. Dengan memahami cara membaca hasil yang tepat, kita dapat memaksimalkan kegunaan jangka sorong sebagai alat ukur yang presisi.


Pertanyaan Umum tentang Cara Menghitung Jangka Sorong

Bagian ini menyajikan beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai cara menghitung jangka sorong.

Pertanyaan 1: Apa saja komponen utama jangka sorong dan fungsinya?

Jawaban: Komponen utama jangka sorong meliputi skala utama, skala nonius, nol jangka sorong, dan rahang. Skala utama berfungsi sebagai dasar pengukuran, skala nonius menentukan nilai pecahan dari skala utama, nol jangka sorong menunjukkan titik awal pengukuran, dan rahang digunakan untuk menjepit benda yang diukur.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara mengatur nol jangka sorong dengan benar?

Jawaban: Untuk mengatur nol jangka sorong, rapikan kedua rahang dan putar sekrup pengunci hingga skala utama dan nonius sejajar dan menunjukkan angka nol.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara membaca hasil pengukuran jangka sorong?

Jawaban: Baca skala utama untuk memperoleh nilai satuan dan puluhan, lalu cari garis skala nonius yang berimpit atau paling dekat dengan garis skala utama. Nilai pada skala nonius menunjukkan nilai pecahan dari satuan terkecil yang dapat diukur.

Pertanyaan 4: Apa yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dengan jangka sorong?

Jawaban: Perhatikan posisi benda, pastikan benda dijepit dengan kuat, hindari getaran atau gerakan benda selama pengukuran, dan baca hasil pengukuran dengan tepat.

Memahami cara menghitung jangka sorong dengan benar sangat penting untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat dan presisi. Dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan dan memperhatikan hal-hal penting yang disebutkan di atas, kita dapat memaksimalkan penggunaan jangka sorong sebagai alat ukur yang handal.

Selanjutnya, kita akan membahas beberapa tips untuk menggunakan jangka sorong secara efektif agar hasil pengukuran semakin optimal.


Tips Menggunakan Jangka Sorong Secara Efektif

Setelah memahami cara menghitung jangka sorong, berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan jangka sorong secara efektif agar hasil pengukuran semakin optimal:

Tip 1: Gunakan Jangka Sorong yang Tepat
Pilih jangka sorong yang sesuai dengan rentang pengukuran dan tingkat presisi yang dibutuhkan. Perhatikan kapasitas pengukuran, resolusi, dan ketelitian jangka sorong.

Tip 2: Kalibrasi Jangka Sorong Secara Berkala
Kalibrasi jangka sorong secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran. Gunakan blok gauge atau benda dengan ukuran yang diketahui sebagai referensi untuk kalibrasi.

Tip 3: Perhatikan Suhu dan Kondisi Lingkungan
Perubahan suhu dan kondisi lingkungan dapat memengaruhi hasil pengukuran jangka sorong. Lakukan pengukuran pada suhu ruangan yang stabil dan hindari kondisi lembap atau berdebu.

Tip 4: Berlatih dan Tingkatkan Keterampilan
Keterampilan dan pengalaman dalam menggunakan jangka sorong sangat memengaruhi akurasi pengukuran. Berlatihlah secara teratur dan pelajari teknik yang tepat untuk memaksimalkan penggunaan jangka sorong.

Dengan mengikuti tips ini, kita dapat menggunakan jangka sorong secara efektif untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat, presisi, dan andal.

Sebagai penutup, memahami cara menghitung jangka sorong dengan benar dan menggunakannya secara efektif sangat penting untuk berbagai aplikasi pengukuran. Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips yang dijelaskan dalam artikel ini, kita dapat memaksimalkan penggunaan jangka sorong sebagai alat ukur yang handal dan menghasilkan pengukuran yang berkualitas tinggi.


Kesimpulan

Cara menghitung jangka sorong merupakan aspek krusial dalam penggunaan alat ukur ini. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar, komponen-komponen penyusun, dan teknik penggunaan yang tepat, kita dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat dan presisi.

Mengetahui cara menghitung jangka sorong tidak hanya terbatas pada penguasaan teknis, tetapi juga menumbuhkan sikap teliti dan cermat dalam melakukan pengukuran. Keterampilan ini sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, mulai dari teknik, manufaktur, hingga penelitian ilmiah.

Dengan menguasai cara menghitung jangka sorong, kita tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, tetapi juga membuka peluang untuk eksplorasi dan inovasi di bidang pengukuran dan keilmuan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru