Intip 7 Hal Penting tentang Iuran BPJS Kesehatan yang Wajib Kamu Tahu

maulida


iuran bpjs kesehatan

Iuran BPJS Kesehatan adalah kontribusi wajib yang dibayarkan oleh peserta BPJS Kesehatan setiap bulannya. Iuran ini digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada pesertanya.

Iuran BPJS Kesehatan sangat penting karena merupakan sumber utama pembiayaan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan. Manfaat iuran BPJS Kesehatan antara lain:

Cari Susu di Etawaku Official Shopee : https://s.shopee.co.id/1LLbrDgkZr

  • Mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
  • Mendapatkan obat-obatan dan alat kesehatan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan
  • Mendapatkan perawatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan

Iuran BPJS Kesehatan pertama kali diterapkan pada tahun 2014, seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Pembayaran iuran BPJS Kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:

  • Autodebit dari rekening bank
  • Transfer melalui bank atau kantor pos
  • Pembayaran di loket BPJS Kesehatan

Besaran iuran BPJS Kesehatan berbeda-beda tergantung dari jenis kepesertaan dan kelas perawatan yang dipilih. Untuk peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja, besaran iurannya adalah sebagai berikut:

  • Kelas I: Rp 150.000 per bulan
  • Kelas II: Rp 100.000 per bulan
  • Kelas III: Rp 42.000 per bulan

Sedangkan untuk peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), besaran iurannya dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Iuran yang dibayar oleh pemberi kerja sebesar 4% dari gaji
  • Iuran yang dibayar oleh pekerja sebesar 1% dari gaji

Demikian penjelasan mengenai iuran BPJS Kesehatan. Semoga bermanfaat.

iuran bpjs kesehatan

Iuran BPJS Kesehatan merupakan kontribusi wajib yang dibayarkan oleh peserta BPJS Kesehatan setiap bulannya. Iuran ini sangat penting karena merupakan sumber utama pembiayaan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan.

  • Wajib
  • Bulanan
  • Sumber pembiayaan
  • Peserta BPJS Kesehatan
  • Pelayanan kesehatan
  • Kelas perawatan
  • Besaran iuran

Adapun pembahasan lebih detail dari masing-masing aspek tersebut adalah sebagai berikut:

  • Wajib: Iuran BPJS Kesehatan bersifat wajib artinya setiap peserta BPJS Kesehatan diwajibkan untuk membayar iuran setiap bulannya.
  • Bulanan: Iuran BPJS Kesehatan dibayarkan setiap bulan, dan jatuh tempo pembayarannya adalah tanggal 10 setiap bulannya.
  • Sumber pembiayaan: Iuran BPJS Kesehatan merupakan sumber utama pembiayaan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan. Iuran yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai berbagai layanan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan, seperti biaya pengobatan, perawatan di rumah sakit, dan pembelian obat-obatan.
  • Peserta BPJS Kesehatan: Iuran BPJS Kesehatan dibayarkan oleh peserta BPJS Kesehatan. Peserta BPJS Kesehatan terdiri dari dua kelompok, yaitu peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) dan peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja.
  • Pelayanan kesehatan: Iuran BPJS Kesehatan digunakan untuk membiayai berbagai layanan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Layanan kesehatan tersebut meliputi layanan kesehatan dasar, layanan kesehatan rujukan, dan layanan kesehatan lainnya yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
  • Kelas perawatan: Kelas perawatan merupakan faktor yang menentukan besaran iuran BPJS Kesehatan. Terdapat tiga kelas perawatan yang dapat dipilih oleh peserta BPJS Kesehatan, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III. Kelas I merupakan kelas perawatan dengan biaya iuran tertinggi, sedangkan kelas III merupakan kelas perawatan dengan biaya iuran terendah.
  • Besaran iuran: Besaran iuran BPJS Kesehatan berbeda-beda tergantung dari jenis kepesertaan dan kelas perawatan yang dipilih. Untuk peserta PBPU dan Bukan Pekerja, besaran iurannya adalah Rp 42.000 per bulan untuk kelas III, Rp 100.000 per bulan untuk kelas II, dan Rp 150.000 per bulan untuk kelas I. Sedangkan untuk peserta PPU, besaran iurannya dibagi menjadi dua, yaitu iuran yang dibayar oleh pemberi kerja sebesar 4% dari gaji dan iuran yang dibayar oleh pekerja sebesar 1% dari gaji.

Demikian pembahasan mengenai tujuh aspek penting terkait iuran BPJS Kesehatan. Pemahaman yang baik mengenai aspek-aspek ini sangat penting bagi peserta BPJS Kesehatan agar dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan secara optimal.

Wajib

Iuran BPJS Kesehatan bersifat wajib, artinya setiap peserta BPJS Kesehatan diwajibkan untuk membayar iuran setiap bulannya. Kewajiban ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

  • Kewajiban Sebagai Bentuk Solidaritas

    Kewajiban membayar iuran BPJS Kesehatan merupakan bentuk solidaritas antar peserta BPJS Kesehatan. Dengan membayar iuran, peserta tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi peserta lainnya. Hal ini dikarenakan iuran yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai layanan kesehatan bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan, termasuk mereka yang sedang sakit atau membutuhkan perawatan khusus.

  • Kewajiban Sebagai Bentuk Tanggung Jawab

    Membayar iuran BPJS Kesehatan juga merupakan bentuk tanggung jawab setiap warga negara. Dengan membayar iuran, peserta menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan juga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan BPJS Kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam sistem kesehatan nasional.

  • Kewajiban Sebagai Bentuk Investasi

    Membayar iuran BPJS Kesehatan dapat dianggap sebagai bentuk investasi. Hal ini dikarenakan iuran yang dibayarkan akan digunakan untuk membiayai layanan kesehatan yang akan digunakan oleh peserta di masa depan. Dengan demikian, membayar iuran BPJS Kesehatan merupakan langkah bijak untuk melindungi kesehatan dan keuangan peserta di masa depan.

Kesimpulannya, kewajiban membayar iuran BPJS Kesehatan merupakan aspek penting dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional. Kewajiban ini tidak hanya melindungi peserta dari risiko finansial akibat sakit, tetapi juga merupakan bentuk solidaritas dan tanggung jawab sosial.

Bulanan

Iuran BPJS Kesehatan dibayarkan secara bulanan, artinya peserta BPJS Kesehatan wajib membayar iuran setiap bulan. Pembayaran iuran bulanan ini sangat penting karena memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  • Memastikan keberlangsungan layanan kesehatan
    Pembayaran iuran bulanan secara teratur memastikan bahwa BPJS Kesehatan memiliki dana yang cukup untuk membiayai layanan kesehatan bagi seluruh pesertanya. Tanpa pembayaran iuran bulanan yang teratur, BPJS Kesehatan akan kesulitan memberikan layanan kesehatan yang optimal kepada pesertanya.
  • Mencegah tunggakan iuran
    Pembayaran iuran bulanan secara teratur juga dapat mencegah terjadinya tunggakan iuran. Tunggakan iuran dapat menyebabkan peserta BPJS Kesehatan dikenakan denda dan sanksi lainnya. Selain itu, tunggakan iuran juga dapat menyebabkan peserta kehilangan haknya untuk mendapatkan layanan kesehatan dari BPJS Kesehatan.
  • Memudahkan perencanaan keuangan
    Pembayaran iuran bulanan secara teratur juga dapat memudahkan peserta BPJS Kesehatan dalam merencanakan keuangannya. Dengan mengetahui jumlah iuran yang harus dibayar setiap bulan, peserta dapat mengalokasikan pendapatannya dengan lebih baik.

Kesimpulannya, pembayaran iuran BPJS Kesehatan secara bulanan sangat penting untuk memastikan keberlangsungan layanan kesehatan bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan, mencegah terjadinya tunggakan iuran, dan memudahkan peserta dalam merencanakan keuangannya.

Sumber pembiayaan

Iuran BPJS Kesehatan merupakan sumber utama pembiayaan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan. Iuran yang terkumpul dari seluruh peserta akan digunakan untuk membiayai berbagai layanan kesehatan, seperti biaya pengobatan, perawatan di rumah sakit, dan pembelian obat-obatan.

  • Iuran dari peserta

    Iuran dari peserta merupakan komponen utama pembiayaan BPJS Kesehatan. Iuran ini dibayarkan oleh peserta setiap bulan, sesuai dengan kelas perawatan yang dipilih. Besaran iuran berbeda-beda tergantung dari jenis kepesertaan dan kelas perawatan.

  • Bantuan pemerintah

    Pemerintah juga memberikan bantuan berupa subsidi iuran BPJS Kesehatan bagi peserta yang kurang mampu. Subsidi ini diberikan dalam bentuk pengurangan besaran iuran yang harus dibayar oleh peserta.

  • Hasil investasi

    BPJS Kesehatan juga mengelola dana iuran peserta melalui investasi. Hasil investasi ini digunakan untuk menambah sumber pembiayaan pelayanan kesehatan bagi peserta.

  • Sumber lainnya

    Selain sumber-sumber pembiayaan di atas, BPJS Kesehatan juga dapat memperoleh pembiayaan dari sumber lain, seperti denda keterlambatan pembayaran iuran dan pendapatan jasa layanan.

Dengan mengoptimalkan berbagai sumber pembiayaan tersebut, BPJS Kesehatan dapat memastikan keberlangsungan pelayanan kesehatan bagi seluruh pesertanya.

Peserta BPJS Kesehatan

Peserta BPJS Kesehatan adalah individu yang terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Keberadaan peserta BPJS Kesehatan sangat penting bagi keberlangsungan program JKN karena merekalah yang menjadi sumber utama pembiayaan melalui iuran yang dibayarkan setiap bulan.

Iuran BPJS Kesehatan yang dibayarkan oleh peserta merupakan komponen utama pembiayaan program JKN. Iuran yang terkumpul digunakan untuk membiayai berbagai layanan kesehatan yang diberikan kepada peserta, seperti biaya pengobatan, perawatan di rumah sakit, dan pembelian obat-obatan. Tanpa adanya iuran dari peserta, BPJS Kesehatan akan kesulitan memberikan layanan kesehatan yang optimal kepada seluruh pesertanya.

Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan sangat penting untuk keberlangsungan program JKN. Dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan, masyarakat tidak hanya melindungi diri sendiri dari risiko finansial akibat sakit, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan sistem kesehatan nasional yang lebih baik.

Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan aspek krusial yang tidak dapat dipisahkan dari iuran BPJS Kesehatan. Iuran yang dibayarkan oleh peserta BPJS Kesehatan menjadi sumber utama pembiayaan bagi penyelenggaraan berbagai layanan kesehatan yang diberikan kepada peserta.

  • Layanan kesehatan dasar

    Layanan kesehatan dasar merupakan layanan kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif tingkat pertama yang mencakup upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Contoh layanan kesehatan dasar antara lain imunisasi, pemeriksaan kesehatan, pengobatan penyakit umum, dan persalinan normal.

  • Layanan kesehatan rujukan

    Layanan kesehatan rujukan merupakan layanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan yang lebih tinggi tingkatannya kepada peserta BPJS Kesehatan yang membutuhkan pelayanan kesehatan spesialis atau subspesialis. Contoh layanan kesehatan rujukan antara lain operasi besar, kemoterapi, dan cuci darah.

  • Layanan kesehatan lainnya

    Selain layanan kesehatan dasar dan rujukan, BPJS Kesehatan juga memberikan layanan kesehatan lainnya, seperti layanan kesehatan gigi, layanan kesehatan mata, dan layanan kesehatan jiwa. Layanan kesehatan lainnya ini diberikan sesuai dengan kebutuhan medis peserta dan ketersediaan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Dengan adanya iuran BPJS Kesehatan, peserta dapat mengakses berbagai layanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Hal ini tentunya sangat membantu masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu, dalam mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Kelas perawatan

Kelas perawatan merupakan salah satu faktor yang menentukan besaran iuran BPJS Kesehatan. Terdapat tiga kelas perawatan yang dapat dipilih oleh peserta BPJS Kesehatan, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III.

Kelas perawatan sangat penting karena menentukan jenis dan kualitas layanan kesehatan yang akan diterima oleh peserta BPJS Kesehatan. Kelas I merupakan kelas perawatan dengan biaya iuran tertinggi, tetapi peserta kelas I berhak mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan kelas II dan kelas III. Sebaliknya, kelas III merupakan kelas perawatan dengan biaya iuran terendah, tetapi peserta kelas III hanya berhak mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang lebih sederhana dibandingkan dengan kelas I dan kelas II.

Dengan demikian, pemilihan kelas perawatan sangat berpengaruh terhadap besaran iuran BPJS Kesehatan yang harus dibayar oleh peserta. Peserta yang memilih kelas perawatan yang lebih tinggi harus membayar iuran yang lebih besar, tetapi akan mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang lebih baik. Sebaliknya, peserta yang memilih kelas perawatan yang lebih rendah harus membayar iuran yang lebih kecil, tetapi harus puas dengan fasilitas dan layanan kesehatan yang lebih sederhana.

Untuk memperjelas, berikut adalah contoh perbedaan fasilitas dan layanan kesehatan yang diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan berdasarkan kelas perawatan:

  • Kelas I: kamar perawatan sendiri, dokter spesialis, obat-obatan paten
  • Kelas II: kamar perawatan berdua, dokter umum, obat-obatan generik
  • Kelas III: kamar perawatan umum, dokter umum, obat-obatan generik

Berdasarkan contoh tersebut, dapat dilihat bahwa peserta kelas I akan mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan peserta kelas II dan kelas III. Namun, peserta kelas I juga harus membayar iuran yang lebih besar dibandingkan dengan peserta kelas II dan kelas III.

Dengan memahami hubungan antara kelas perawatan dan iuran BPJS Kesehatan, peserta dapat memilih kelas perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya. Pemilihan kelas perawatan yang tepat akan memastikan bahwa peserta mendapatkan layanan kesehatan yang optimal sesuai dengan iuran yang dibayarkan.

Besaran iuran

Besaran iuran BPJS Kesehatan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Besaran iuran sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan program JKN karena menjadi sumber utama pembiayaan layanan kesehatan bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan.

Tingginya besaran iuran BPJS Kesehatan akan berdampak pada keberlangsungan program JKN. Semakin tinggi besaran iuran, maka semakin besar pula dana yang terkumpul untuk membiayai layanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan. Di sisi lain, rendahnya besaran iuran akan berdampak pada terbatasnya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada peserta.

Oleh karena itu, penetapan besaran iuran BPJS Kesehatan harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kemampuan finansial peserta, kebutuhan akan layanan kesehatan, dan keberlangsungan program JKN secara keseluruhan. Penetapan besaran iuran yang tepat akan memastikan bahwa peserta BPJS Kesehatan dapat memperoleh layanan kesehatan yang optimal sesuai dengan iuran yang dibayarkan.

Sebagai contoh, besaran iuran BPJS Kesehatan untuk peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja dibagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III. Kelas I memiliki besaran iuran yang paling tinggi, tetapi peserta kelas I berhak mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan kelas II dan kelas III. Sebaliknya, kelas III memiliki besaran iuran yang paling rendah, tetapi peserta kelas III hanya berhak mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang lebih sederhana dibandingkan dengan kelas I dan kelas II.

Dengan memahami hubungan antara besaran iuran dan iuran BPJS Kesehatan, peserta dapat memilih kelas perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialnya. Pemilihan kelas perawatan yang tepat akan memastikan bahwa peserta mendapatkan layanan kesehatan yang optimal sesuai dengan iuran yang dibayarkan.


Pertanyaan Umum tentang Iuran BPJS Kesehatan

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang iuran BPJS Kesehatan yang perlu diketahui:

Pertanyaan 1: Mengapa iuran BPJS Kesehatan harus dibayar setiap bulan?

Iuran BPJS Kesehatan harus dibayar setiap bulan untuk memastikan keberlangsungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Iuran yang terkumpul dari seluruh peserta akan digunakan untuk membiayai layanan kesehatan bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan, termasuk biaya pengobatan, perawatan di rumah sakit, dan pembelian obat-obatan. Tanpa pembayaran iuran bulanan yang teratur, BPJS Kesehatan akan kesulitan memberikan layanan kesehatan yang optimal kepada pesertanya.

Pertanyaan 2: Apa saja faktor yang mempengaruhi besaran iuran BPJS Kesehatan?

Besaran iuran BPJS Kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis kepesertaan (PPU atau PBPU/Bukan Pekerja), kelas perawatan yang dipilih (Kelas I, II, atau III), dan kemampuan finansial peserta. Peserta PPU umumnya memiliki besaran iuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta PBPU/Bukan Pekerja. Selain itu, peserta yang memilih kelas perawatan yang lebih tinggi juga akan memiliki besaran iuran yang lebih tinggi.

Pertanyaan 3: Apa yang terjadi jika iuran BPJS Kesehatan tidak dibayar tepat waktu?

Jika iuran BPJS Kesehatan tidak dibayar tepat waktu, peserta akan dikenakan denda keterlambatan pembayaran. Selain itu, peserta juga berisiko dikenakan sanksi berupa penghapusan kepesertaan BPJS Kesehatan. Hal ini berarti peserta tidak akan dapat mengakses layanan kesehatan dari BPJS Kesehatan hingga iuran tertunggak dilunasi.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara membayar iuran BPJS Kesehatan?

Iuran BPJS Kesehatan dapat dibayar melalui berbagai cara, antara lain melalui autodebit dari rekening bank, transfer melalui bank atau kantor pos, pembayaran di loket BPJS Kesehatan, dan melalui aplikasi mobile BPJS Kesehatan. Peserta dapat memilih cara pembayaran yang paling mudah dan sesuai dengan kebutuhannya.


Kesimpulan

Pembayaran iuran BPJS Kesehatan sangat penting untuk keberlangsungan program JKN dan memastikan bahwa seluruh peserta dapat memperoleh layanan kesehatan yang dibutuhkan. Dengan memahami pertanyaan umum tentang iuran BPJS Kesehatan, peserta dapat memenuhi kewajiban pembayaran iuran dengan tepat waktu dan menghindari sanksi yang tidak diinginkan.


Tips Pembayaran Iuran BPJS Kesehatan

Untuk memudahkan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

Daftar tips


Tips Pembayaran Iuran BPJS Kesehatan

Untuk memudahkan pembayaran iuran BPJS Kesehatan, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

Tip 1: Daftar autodebit dari rekening bank
Dengan mendaftar autodebit, iuran BPJS Kesehatan akan otomatis dipotong dari rekening bank peserta setiap bulannya. Cara ini sangat praktis dan dapat menghindari keterlambatan pembayaran.

Tip 2: Manfaatkan aplikasi mobile BPJS Kesehatan
Aplikasi mobile BPJS Kesehatan menyediakan fitur pembayaran iuran dengan mudah dan cepat. Peserta dapat membayar iuran kapan saja dan di mana saja hanya dengan menggunakan smartphone.

Tip 3: Aktifkan pengingat pembayaran
Aktifkan pengingat pembayaran melalui SMS atau email untuk mendapatkan notifikasi sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran iuran. Cara ini dapat membantu peserta menghindari keterlambatan pembayaran.

Tip 4: Siapkan dana cadangan
Siapkan dana cadangan khusus untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Hal ini dapat membantu peserta terhindar dari kesulitan finansial jika terjadi pengeluaran tak terduga.

Dengan mengikuti tips di atas, peserta BPJS Kesehatan dapat memenuhi kewajiban pembayaran iuran dengan tepat waktu dan menghindari sanksi yang tidak diinginkan.


Kesimpulan

Iuran BPJS Kesehatan merupakan komponen krusial dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Iuran yang dibayarkan oleh peserta setiap bulan menjadi sumber utama pembiayaan bagi penyelenggaraan berbagai layanan kesehatan yang diberikan kepada peserta.

Besaran iuran BPJS Kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kepesertaan, kelas perawatan, dan kemampuan finansial peserta. Pembayaran iuran yang tepat waktu sangat penting untuk keberlangsungan program JKN dan memastikan bahwa seluruh peserta dapat memperoleh layanan kesehatan yang dibutuhkan.

Dengan memahami pentingnya iuran BPJS Kesehatan, diharapkan seluruh peserta dapat memenuhi kewajiban pembayaran iuran dengan tepat waktu. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta itu sendiri, tetapi juga bagi keberlangsungan program JKN secara keseluruhan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru