Peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah segala warisan budaya dan sejarah yang ditinggalkan oleh Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan maritim yang pernah berjaya di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Peninggalan tersebut meliputi berbagai aspek, mulai dari situs arkeologi, prasasti, artefak, hingga tradisi budaya yang masih hidup sampai sekarang.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya sangat penting karena memberikan gambaran tentang sejarah, kebudayaan, dan peradaban Nusantara pada masa lalu. Peninggalan tersebut juga menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi para peneliti dan sejarawan untuk mengungkap misteri tentang kerajaan maritim yang pernah berjaya di Nusantara ini. Selain itu, peninggalan Kerajaan Sriwijaya juga menjadi aset budaya yang dapat menarik minat wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai peninggalan Kerajaan Sriwijaya, mulai dari situs arkeologi, prasasti, artefak, hingga tradisi budaya yang masih hidup sampai sekarang. Kita juga akan mengupas pentingnya peninggalan tersebut bagi sejarah, kebudayaan, dan pariwisata Indonesia.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan warisan budaya dan sejarah yang sangat penting bagi Indonesia. Peninggalan ini memberikan gambaran tentang kejayaan kerajaan maritim yang pernah berjaya di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Berikut adalah 7 aspek penting peninggalan Kerajaan Sriwijaya:
- Situs Arkeologi: Candi Muaro Jambi, Kota Kapur, Palembang
- Prasasti: Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo
- Artefak: Arca Amoghapasa, Guci Perunggu, Perhiasan Emas
- Tradisi Budaya: Tari Piring, Musik Melayu, Wayang Kulit
- Pengetahuan Maritim: Teknologi Kapal, Navigasi Laut
- Pengaruh Agama: Agama Buddha, Hindu, Islam
- Jaringan Perdagangan: Jalur Sutra, Selat Malaka
Peninggalan-peninggalan ini memberikan bukti nyata tentang kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa lalu. Situs arkeologi menunjukkan kemegahan arsitektur dan tata kota kerajaan. Prasasti dan artefak memberikan informasi tentang sejarah, pemerintahan, dan kebudayaan kerajaan. Tradisi budaya yang masih hidup hingga sekarang menunjukkan pengaruh kuat Kerajaan Sriwijaya terhadap budaya Nusantara. Pengetahuan maritim yang dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya memungkinkan mereka menguasai jalur perdagangan laut dan menjalin hubungan dengan berbagai negara di Asia. Pengaruh agama yang beragam menunjukkan toleransi beragama yang tinggi dalam masyarakat Kerajaan Sriwijaya. Jaringan perdagangan yang luas menunjukkan peran penting kerajaan sebagai pusat perdagangan di Nusantara dan Asia Tenggara.
Situs Arkeologi
Situs arkeologi merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang paling penting. Situs-situs ini memberikan bukti nyata tentang kemegahan arsitektur dan tata kota kerajaan. Candi Muaro Jambi, Kota Kapur, dan Palembang merupakan tiga situs arkeologi utama yang terkait dengan Kerajaan Sriwijaya.
- Candi Muaro Jambi: Merupakan kompleks percandian Buddha terbesar di Sumatra. Terdiri dari lebih dari 100 candi yang dibangun pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Candi Muaro Jambi menunjukkan pengaruh kuat arsitektur India pada Kerajaan Sriwijaya.
- Kota Kapur: Merupakan sebuah kota pelabuhan penting pada masa Kerajaan Sriwijaya. Terletak di Pulau Bangka, Kota Kapur menjadi pusat perdagangan dan persinggahan kapal-kapal yang berlayar di Selat Malaka. Situs Kota Kapur memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat pesisir dan aktivitas perdagangan pada masa Kerajaan Sriwijaya.
- Palembang: Merupakan ibu kota Kerajaan Sriwijaya. Situs Palembang menyimpan banyak sekali peninggalan Kerajaan Sriwijaya, seperti prasasti, artefak, dan struktur bangunan. Situs Palembang memberikan gambaran tentang pusat pemerintahan dan kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya.
Situs-situs arkeologi ini memberikan bukti nyata tentang kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa lalu. Candi Muaro Jambi menunjukkan pengaruh kuat budaya India pada kerajaan. Kota Kapur menunjukkan peran penting Kerajaan Sriwijaya dalam perdagangan maritim. Palembang memberikan gambaran tentang pusat pemerintahan dan kehidupan masyarakat kerajaan. Dengan mempelajari situs-situs arkeologi ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan peradaban Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti
Prasasti merupakan salah satu jenis peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang sangat penting. Prasasti adalah batu bertulis yang berisi catatan atau informasi tentang peristiwa, pemerintahan, atau tokoh-tokoh penting pada masa lalu. Dua prasasti yang sangat terkenal dari Kerajaan Sriwijaya adalah Prasasti Kedukan Bukit dan Prasasti Talang Tuo.
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Palembang pada tahun 683 Masehi. Prasasti ini berisi catatan tentang pendirian Kerajaan Sriwijaya oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Prasasti Talang Tuo ditemukan di Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada tahun 684 Masehi. Prasasti ini berisi catatan tentang perluasan wilayah Kerajaan Sriwijaya di bawah pemerintahan Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Kedua prasasti ini sangat penting karena memberikan informasi langsung tentang sejarah awal Kerajaan Sriwijaya. Prasasti Kedukan Bukit menunjukkan bahwa Kerajaan Sriwijaya didirikan pada tahun 683 Masehi, sedangkan Prasasti Talang Tuo menunjukkan bahwa kerajaan ini telah memperluas wilayahnya pada tahun 684 Masehi. Kedua prasasti ini juga memberikan informasi tentang tokoh-tokoh penting pada masa awal Kerajaan Sriwijaya, seperti Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Artefak
Artefak merupakan salah satu jenis peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang sangat penting. Artefak adalah benda-benda buatan manusia yang memberikan informasi tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat pada masa lalu. Kerajaan Sriwijaya meninggalkan banyak sekali artefak, seperti arca, guci perunggu, dan perhiasan emas.
Arca Amoghapasa adalah salah satu arca Buddha yang ditemukan di situs Candi Muaro Jambi. Arca ini terbuat dari perunggu dan menggambarkan Buddha dalam sikap tangan memberikan perlindungan (mudra amoghapasa). Arca Amoghapasa menunjukkan pengaruh kuat agama Buddha pada Kerajaan Sriwijaya.
Guci Perunggu adalah benda yang sering ditemukan di situs-situs arkeologi Kerajaan Sriwijaya. Guci-guci ini biasanya digunakan untuk menyimpan air atau makanan. Guci Perunggu menunjukkan keterampilan tinggi para pengrajin Kerajaan Sriwijaya dalam membuat benda-benda dari logam.
Perhiasan Emas adalah benda yang sering ditemukan di situs-situs arkeologi Kerajaan Sriwijaya. Perhiasan-perhiasan ini biasanya terbuat dari emas dan menunjukkan kekayaan dan kemewahan masyarakat Kerajaan Sriwijaya.
Artefak-artefak ini sangat penting karena memberikan informasi langsung tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat Kerajaan Sriwijaya. Arca Amoghapasa menunjukkan pengaruh kuat agama Buddha pada kerajaan. Guci Perunggu menunjukkan keterampilan tinggi para pengrajin kerajaan. Perhiasan Emas menunjukkan kekayaan dan kemewahan masyarakat kerajaan. Dengan mempelajari artefak-artefak ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan peradaban Kerajaan Sriwijaya.
Tradisi Budaya
Tradisi budaya merupakan salah satu aspek penting dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Tradisi budaya ini menunjukkan pengaruh kuat Kerajaan Sriwijaya terhadap kebudayaan Nusantara. Tari Piring, Musik Melayu, dan Wayang Kulit merupakan tiga tradisi budaya yang masih hidup hingga sekarang dan menunjukkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya.
-
Tari Piring
Tari Piring adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Tarian ini menggunakan piring sebagai properti utama dan diiringi oleh musik tradisional. Tari Piring menunjukkan pengaruh kuat budaya Melayu pada Kerajaan Sriwijaya.
-
Musik Melayu
Musik Melayu adalah jenis musik tradisional yang berasal dari Sumatera dan Semenanjung Malaya. Musik Melayu memiliki ciri khas penggunaan alat musik seperti akordeon, gambus, dan gendang. Musik Melayu menunjukkan pengaruh kuat budaya Arab dan India pada Kerajaan Sriwijaya.
-
Wayang Kulit
Wayang Kulit adalah sebuah seni pertunjukan tradisional yang menggunakan wayang sebagai properti utama. Wayang Kulit diiringi oleh musik tradisional dan menceritakan kisah-kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata. Wayang Kulit menunjukkan pengaruh kuat budaya India pada Kerajaan Sriwijaya.
Tradisi budaya ini menunjukkan pengaruh kuat Kerajaan Sriwijaya terhadap kebudayaan Nusantara. Tari Piring, Musik Melayu, dan Wayang Kulit masih hidup hingga sekarang dan menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia. Tradisi budaya ini menjadi bukti kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa lalu dan menunjukkan peran penting kerajaan ini dalam perkembangan kebudayaan Nusantara.
Pengetahuan Maritim
Pengetahuan maritim merupakan salah satu aspek penting dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan laut di Nusantara dan Asia Tenggara. Untuk mendukung aktivitas perdagangan lautnya, Kerajaan Sriwijaya mengembangkan teknologi kapal dan navigasi laut yang canggih pada masanya.
-
Teknologi Kapal
Kerajaan Sriwijaya memiliki teknologi kapal yang canggih untuk ukuran zamannya. Kapal-kapal Kerajaan Sriwijaya dapat berlayar dengan jarak tempuh yang jauh dan mampu mengangkut muatan yang banyak. Hal ini memungkinkan Kerajaan Sriwijaya untuk melakukan perdagangan dengan berbagai negara di Asia, seperti India, Tiongkok, dan Arab.
-
Navigasi Laut
Selain teknologi kapal, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki pengetahuan navigasi laut yang baik. Para pelaut Kerajaan Sriwijaya menggunakan berbagai teknik navigasi, seperti pengamatan bintang, angin, dan arus laut, untuk menentukan arah pelayaran mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk berlayar dengan aman dan tepat waktu, bahkan dalam kondisi laut yang sulit.
Pengetahuan maritim yang dimiliki oleh Kerajaan Sriwijaya memungkinkan kerajaan ini menjadi pusat perdagangan laut yang penting di Nusantara dan Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya mampu menguasai jalur perdagangan laut dan menjalin hubungan dengan berbagai negara di Asia. Hal ini membawa kemakmuran dan kemajuan bagi Kerajaan Sriwijaya.
Pengaruh Agama
Agama memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini merupakan pusat pertemuan berbagai agama, seperti Buddha, Hindu, dan Islam, yang meninggalkan pengaruh yang kuat pada peninggalan-peninggalannya. Pengaruh agama tersebut terlihat dalam berbagai aspek, mulai dari arsitektur, seni, hingga tradisi budaya.
-
Pengaruh Agama Buddha
Agama Buddha merupakan agama yang dominan di Kerajaan Sriwijaya. Pengaruhnya terlihat jelas dalam pembangunan candi-candi Buddha, seperti Candi Muaro Jambi dan Candi Muara Takus. Candi-candi ini memiliki arsitektur yang khas, dengan stupa dan patung Buddha sebagai elemen utamanya. Selain itu, ajaran Buddha juga mempengaruhi seni Kerajaan Sriwijaya, seperti pembuatan arca dan relief Buddha.
-
Pengaruh Agama Hindu
Selain Buddha, agama Hindu juga memiliki pengaruh yang kuat di Kerajaan Sriwijaya. Hal ini terlihat pada seni dan arsitektur kerajaan, seperti relief dan arca yang menggambarkan dewa-dewi Hindu. Pengaruh Hindu juga terlihat pada penggunaan bahasa Sanskerta dalam prasasti-prasasti Kerajaan Sriwijaya.
-
Pengaruh Agama Islam
Pengaruh agama Islam mulai masuk ke Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-13 Masehi. Pengaruh ini terlihat pada beberapa peninggalan Kerajaan Sriwijaya, seperti makam dan batu nisan yang memiliki ciri-ciri khas Islam. Selain itu, ajaran Islam juga mempengaruhi tradisi budaya Kerajaan Sriwijaya, seperti penggunaan kalender Hijriah.
Pengaruh agama yang beragam pada Kerajaan Sriwijaya memperkaya peninggalan-peninggalannya dan menjadi bukti toleransi beragama yang tinggi pada masa itu. Peninggalan-peninggalan ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kehidupan keagamaan dan spiritual masyarakat Kerajaan Sriwijaya.
Jaringan Perdagangan
Kerajaan Sriwijaya memiliki jaringan perdagangan yang sangat luas, mencakup Jalur Sutra dan Selat Malaka. Jaringan perdagangan ini sangat penting bagi perkembangan dan kemakmuran Kerajaan Sriwijaya.
Jalur Sutra adalah jalur perdagangan darat yang menghubungkan Tiongkok dengan Eropa. Selat Malaka adalah jalur perdagangan laut yang menghubungkan Samudra Hindia dengan Laut Cina Selatan. Kerajaan Sriwijaya menguasai kedua jalur perdagangan ini, sehingga menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara.
Keberadaan jaringan perdagangan ini memberikan banyak manfaat bagi Kerajaan Sriwijaya. Pertama, jaringan perdagangan ini membawa kemakmuran bagi kerajaan. Barang-barang dagangan dari Tiongkok, India, dan Arab diperdagangkan di Kerajaan Sriwijaya, menghasilkan keuntungan besar bagi para pedagang dan kerajaan.
Kedua, jaringan perdagangan ini memperkuat posisi politik Kerajaan Sriwijaya. Dengan menguasai jalur perdagangan, Kerajaan Sriwijaya dapat menjalin hubungan dengan berbagai negara di Asia. Hal ini memperkuat posisi politik kerajaan dan meningkatkan pengaruhnya di kawasan.
Ketiga, jaringan perdagangan ini menyebarkan budaya Kerajaan Sriwijaya. Barang-barang dagangan yang diperdagangkan di Kerajaan Sriwijaya tidak hanya berupa barang-barang material, tetapi juga berupa ide-ide dan budaya. Hal ini menyebabkan penyebaran budaya Kerajaan Sriwijaya ke berbagai negara di Asia Tenggara.
Dengan demikian, jaringan perdagangan yang luas, mencakup Jalur Sutra dan Selat Malaka, merupakan salah satu aspek penting dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Jaringan perdagangan ini membawa kemakmuran, memperkuat posisi politik, dan menyebarkan budaya kerajaan.
Pertanyaan Umum tentang Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang peninggalan Kerajaan Sriwijaya:
Pertanyaan 1: Apa saja jenis-jenis peninggalan Kerajaan Sriwijaya?
Jawaban: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya sangat beragam, antara lain situs arkeologi, prasasti, artefak, tradisi budaya, pengetahuan maritim, dan jaringan perdagangan.
Pertanyaan 2: Apa pentingnya peninggalan Kerajaan Sriwijaya?
Jawaban: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya sangat penting karena memberikan gambaran tentang sejarah, kebudayaan, dan peradaban Nusantara pada masa lalu. Peninggalan ini juga menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi para peneliti dan sejarawan.
Pertanyaan 3: Di mana saja peninggalan Kerajaan Sriwijaya dapat ditemukan?
Jawaban: Peninggalan Kerajaan Sriwijaya dapat ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, seperti Palembang, Jambi, Bangka Belitung, dan Riau.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara melestarikan peninggalan Kerajaan Sriwijaya?
Jawaban: Melestarikan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melindungi situs arkeologi, merawat prasasti dan artefak, serta melestarikan tradisi budaya.
Dengan memahami peninggalan Kerajaan Sriwijaya, kita dapat menghargai kekayaan sejarah dan budaya bangsa Indonesia.
Selanjutnya: Tips Melestarikan Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Tips Melestarikan Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Untuk menjaga kelestariannya, perlu dilakukan upaya-upaya konservasi yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
Tip 1: Lindungi Situs Arkeologi
Situs arkeologi merupakan tempat ditemukannya peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Untuk melindunginya, perlu dilakukan upaya-upaya seperti:
- Menetapkan situs arkeologi sebagai kawasan lindung.
- Melakukan penggalian dan penelitian arkeologi secara ilmiah.
- Membangun pagar atau tembok pembatas untuk mencegah kerusakan.
Tip 2: Rawat Prasasti dan Artefak
Prasasti dan artefak merupakan benda-benda bersejarah yang sangat berharga. Untuk merawatnya, perlu dilakukan upaya-upaya seperti:
- Menyimpan prasasti dan artefak di tempat yang aman dan terkendali.
- Melakukan pembersihan dan perawatan secara berkala untuk mencegah kerusakan.
- Mendokumentasikan prasasti dan artefak secara digital untuk keperluan penelitian dan pelestarian.
Tip 3: Lestarikan Tradisi Budaya
Tradisi budaya Kerajaan Sriwijaya merupakan warisan budaya yang masih hidup hingga saat ini. Untuk melestarikannya, perlu dilakukan upaya-upaya seperti:
- Melakukan dokumentasi dan penelitian terhadap tradisi budaya.
- Memfasilitasi pertunjukan dan kegiatan yang berkaitan dengan tradisi budaya.
- Memberikan dukungan dan pembinaan kepada pelaku tradisi budaya.
Tip 4: Dukung Penelitian dan Pendidikan
Penelitian dan pendidikan sangat penting untuk melestarikan peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Untuk mendukungnya, perlu dilakukan upaya-upaya seperti:
- Memberikan dukungan dana dan fasilitas untuk penelitian arkeologi dan sejarah.
- Mengintegrasikan materi tentang peninggalan Kerajaan Sriwijaya dalam kurikulum pendidikan.
- Mendirikan museum atau pusat informasi untuk edukasi masyarakat.
Dengan melakukan tips-tips di atas, kita dapat berkontribusi terhadap pelestarian peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Peninggalan-peninggalan ini merupakan warisan budaya yang sangat berharga, dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Kesimpulan
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan bukti kejayaan dan kekayaan budaya bangsa Indonesia pada masa lalu. Dengan memahaminya dan melakukan upaya-upaya pelestarian, kita dapat menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
Kesimpulan
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya merupakan bukti nyata kejayaan bahari dan keunggulan budaya bangsa Indonesia pada masa lalu. Berbagai aspek peninggalan tersebut, seperti situs arkeologi, prasasti, artefak, tradisi budaya, pengetahuan maritim, serta jaringan perdagangan, memberikan gambaran utuh tentang peradaban maritim yang pernah berjaya di Nusantara.
Kelestarian peninggalan Kerajaan Sriwijaya menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga identitas dan sejarah bangsa Indonesia. Upaya pelestarian dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari melindungi situs arkeologi, merawat prasasti dan artefak, hingga melestarikan tradisi budaya. Selain itu, dukungan terhadap penelitian dan pendidikan sangat penting untuk mengungkap misteri Kerajaan Sriwijaya dan mewariskan pengetahuan berharga kepada generasi mendatang.
Dengan melestarikan peninggalan Kerajaan Sriwijaya, kita tidak hanya menjaga warisan budaya bangsa, tetapi juga memperkaya khazanah peradaban dunia. Peninggalan-peninggalan tersebut menjadi pengingat akan kejayaan masa lalu dan inspirasi untuk terus berkarya di masa depan.