Intip Rahasia Taraweh: Jumlah Rakaat yang Wajib Kamu Tahu

maulida


taraweh berapa rokaat

Taraweh adalah salat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah salat Isya. Salat ini terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan secara berjamaah. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Salat taraweh memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

Cari Susu di Etawaku Official Shopee : https://s.shopee.co.id/1LLbrDgkZr

  • Mendapatkan pahala yang besar
  • Menghapus dosa-dosa kecil
  • Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah
  • Menjalin silaturahmi dengan sesama Muslim

Salat taraweh pertama kali dikerjakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada saat itu, beliau melihat banyak orang yang mengerjakan salat sunnah secara sendiri-sendiri di masjid. Maka, beliau mengumpulkan mereka dan menyatukannya menjadi satu salat berjamaah.

Dalam perkembangannya, salat taraweh mengalami beberapa perubahan. Pada masa awal, salat taraweh dikerjakan sebanyak 20 rakaat. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah rakaat salat taraweh dikurangi menjadi 8 rakaat seperti yang kita kenal sekarang.

Taraweh Berapa Rakaat

Salat taraweh merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Salat ini memiliki beberapa keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, dan menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam.

  • Jumlah Rakaat: 8 rakaat
  • Waktu Pelaksanaan: Setelah salat Isya
  • Tata Cara Pelaksanaan: Dikerjakan secara berjamaah, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam
  • Keutamaan: Mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam
  • Sejarah: Pertama kali dikerjakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab
  • Perkembangan: Jumlah rakaat salat taraweh mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, dari awalnya 20 rakaat menjadi 8 rakaat seperti yang kita kenal sekarang
  • Hukum: Sunnah muakkadah

Selain aspek-aspek tersebut, terdapat beberapa hal lain yang perlu diperhatikan terkait salat taraweh, di antaranya:

  • Salat taraweh dikerjakan secara berjamaah, namun juga dapat dikerjakan secara sendiri-sendiri.
  • Jika salat taraweh dikerjakan secara berjamaah, maka makmum harus mengikuti imam dalam hal jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya.
  • Salat taraweh dapat dikerjakan di masjid, musala, atau tempat lain yang bersih dan suci.
  • Salat taraweh dianjurkan untuk dikerjakan secara penuh, yaitu 8 rakaat. Namun, jika tidak mampu, maka dapat dikerjakan sesuai dengan kemampuan.

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat salat taraweh adalah 8 rakaat. Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Salat taraweh itu dua belas rakaat. Barang siapa yang mengerjakannya dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Salat taraweh dikerjakan secara berjamaah, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Jumlah rakaat salat taraweh ini sudah menjadi kesepakatan para ulama dan diamalkan oleh umat Islam hingga sekarang.

Waktu Pelaksanaan

Salat taraweh dilaksanakan setelah salat Isya. Waktu pelaksanaannya dimulai setelah selesai salat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu salat Subuh.

  • Alasan Pelaksanaan Setelah Salat Isya
    Pelaksanaan salat taraweh setelah salat Isya didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang salat Isya berjamaah, maka seolah-olah ia telah salat malam selama separuh malam. Dan barang siapa yang salat Isya dan taraweh hingga fajar, maka seolah-olah ia telah salat malam semalam penuh.”
  • Hikmah Pelaksanaan Setelah Salat Isya
    Pelaksanaan salat taraweh setelah salat Isya memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

    • Memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk beristirahat sejenak setelah salat Isya sebelum melaksanakan salat taraweh.
    • Memudahkan umat Islam untuk melaksanakan salat taraweh secara berjamaah, karena pada waktu tersebut sebagian besar umat Islam masih berada di masjid.
    • Menghidupkan suasana malam Ramadan dengan ibadah dan dzikir.

Dengan demikian, waktu pelaksanaan salat taraweh setelah salat Isya memiliki dasar hukum dan hikmah yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa salat taraweh merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadan.

Tata Cara Pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan salat taraweh memiliki kaitan erat dengan jumlah rakaat salat taraweh. Hal ini karena jumlah rakaat salat taraweh menentukan berapa kali salam yang dilakukan dalam salat tersebut.

  • Dikerjakan Secara Berjamaah
    Salat taraweh dikerjakan secara berjamaah, artinya salat ini dilakukan bersama-sama dengan imam dan makmum. Pelaksanaan salat taraweh secara berjamaah didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Salat berjamaah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada salat sendirian.”
  • Setiap 2 Rakaat Diakhiri dengan Salam
    Dalam salat taraweh, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Hal ini berdasarkan pada praktik Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Setelah selesai mengerjakan 2 rakaat, maka imam akan mengucapkan salam dan makmum menjawab salam tersebut. Kemudian, salat dilanjutkan dengan 2 rakaat berikutnya, dan seterusnya hingga selesai 8 rakaat.

Dengan demikian, tata cara pelaksanaan salat taraweh yang dikerjakan secara berjamaah dan setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam memiliki dasar hukum dan hikmah yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa salat taraweh merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadan.

Keutamaan

Salat taraweh memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, dan menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam.

Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan salat taraweh secara rutin selama bulan Ramadan. Pahala yang besar menjadi daya tarik tersendiri, karena setiap amalan yang dilakukan pada bulan Ramadan dilipatgandakan pahalanya.

Selain itu, menghapus dosa-dosa kecil juga menjadi keutamaan yang sangat penting. Dengan melaksanakan salat taraweh, umat Islam dapat membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang mungkin diperbuat tanpa disadari.

Kekhusyukan dalam beribadah juga meningkat dengan melaksanakan salat taraweh. Suasana yang tenang dan khusyuk pada malam Ramadan sangat mendukung untuk meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.

Terakhir, salat taraweh juga menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam. Salat taraweh yang dikerjakan secara berjamaah mempertemukan umat Islam dari berbagai kalangan dan latar belakang, sehingga mempererat tali persaudaraan.

Dengan demikian, keutamaan-keutamaan salat taraweh menjadi alasan yang kuat bagi umat Islam untuk melaksanakannya secara rutin selama bulan Ramadan. Pahala yang besar, penghapusan dosa-dosa kecil, peningkatan kekhusyukan dalam beribadah, dan menjalin silaturahmi merupakan manfaat yang sangat berharga bagi setiap umat Islam.

Sejarah

Pelaksanaan salat taraweh pertama kali dimulai pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa itu, Umar bin Khattab melihat banyak orang yang melaksanakan salat sunnah secara sendiri-sendiri di masjid. Melihat hal tersebut, Umar bin Khattab mengumpulkan mereka dan menyatukannya menjadi satu salat berjamaah.

  • Salat Taraweh pada Masa Nabi Muhammad SAW
    Sebelum masa Umar bin Khattab, salat taraweh belum dilaksanakan secara berjamaah. Pada masa Nabi Muhammad SAW, salat taraweh dikerjakan secara sendiri-sendiri (munfarid).
  • Inisiatif Umar bin Khattab
    Umar bin Khattab berinisiatif untuk menyatukan salat taraweh secara berjamaah karena melihat banyaknya umat Islam yang melaksanakannya secara sendiri-sendiri. Hal ini dilakukan untuk mempererat persatuan dan kesatuan umat Islam.
  • Salat Taraweh Berjamaah
    Sejak saat itu, salat taraweh dilaksanakan secara berjamaah pada setiap malam bulan Ramadan. Salat taraweh berjamaah ini dikerjakan dengan jumlah 8 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Dengan demikian, sejarah pelaksanaan salat taraweh yang pertama kali dikerjakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab memberikan gambaran tentang asal-usul dan perkembangan salat taraweh hingga menjadi seperti yang kita kenal sekarang.

Perkembangan

Pada masa awal pelaksanaan salat taraweh, jumlah rakaatnya adalah 20 rakaat. Hal ini didasarkan pada beberapa riwayat hadis yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan salat taraweh sebanyak 20 rakaat. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah rakaat salat taraweh mengalami perubahan menjadi 8 rakaat seperti yang kita kenal sekarang.

Perubahan jumlah rakaat salat taraweh ini terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Beliau mengurangi jumlah rakaat salat taraweh menjadi 8 rakaat dengan pertimbangan kemaslahatan umat Islam. Alasan pengurangan jumlah rakaat ini adalah karena pada saat itu banyak umat Islam yang merasa kesulitan untuk melaksanakan salat taraweh sebanyak 20 rakaat, terutama pada malam-malam terakhir bulan Ramadan.

Pengurangan jumlah rakaat salat taraweh ini juga didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Salat taraweh itu dua belas rakaat. Barang siapa yang mengerjakannya dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Dengan demikian, meskipun jumlah rakaat salat taraweh mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, namun keutamaannya tetap sama. Salat taraweh tetap menjadi ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadan, karena memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, dan menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam.

Hukum

Salat taraweh termasuk dalam kategori sunnah muakkadah, yaitu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum sunnah muakkadah ini menunjukkan bahwa salat taraweh memiliki kedudukan yang penting dalam ajaran Islam dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap umat Islam.

Penetapan hukum sunnah muakkadah pada salat taraweh menunjukkan beberapa hal berikut:

  • Salat taraweh adalah ibadah yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW, sehingga beliau selalu mengerjakannya secara rutin pada setiap malam bulan Ramadan.
  • Salat taraweh memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, dan menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam.
  • Umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat taraweh secara rutin selama bulan Ramadan, karena hukumnya sunnah muakkadah.

Dengan memahami hukum sunnah muakkadah pada salat taraweh, diharapkan umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakannya secara rutin selama bulan Ramadan. Salat taraweh merupakan salah satu ibadah yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW dan memiliki banyak keutamaan, sehingga sangat disayangkan jika dilewatkan begitu saja.


Tanya Jawab Umum tentang Salat Taraweh

Berikut ini adalah beberapa tanya jawab umum seputar salat taraweh:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat salat taraweh?

Jawaban: Jumlah rakaat salat taraweh adalah 8 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat taraweh?

Jawaban: Salat taraweh dilaksanakan setelah salat Isya hingga sebelum masuk waktu salat Subuh.

Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara pelaksanaan salat taraweh?

Jawaban: Salat taraweh dikerjakan secara berjamaah, diawali dengan niat, kemudian dilanjutkan dengan 8 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

Pertanyaan 4: Apa hukum melaksanakan salat taraweh?

Jawaban: Hukum melaksanakan salat taraweh adalah sunnah muakkadah, yaitu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Demikianlah tanya jawab umum tentang salat taraweh. Semoga bermanfaat.


Tips Melaksanakan Salat Taraweh

Untuk dapat melaksanakan salat taraweh dengan baik dan khusyuk, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:


Tips Melaksanakan Salat Taraweh

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diterapkan agar dapat melaksanakan salat taraweh dengan baik dan khusyuk:

Tip 1: Bersihkan Diri dan Berpakaian Rapi
Sebelum melaksanakan salat taraweh, bersihkan diri dengan berwudhu dan kenakan pakaian yang rapi dan bersih. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kita kepada Allah SWT dan sebagai tanda kesungguhan dalam beribadah.

Tip 2: Datang ke Masjid Sebelum Waktu
Datanglah ke masjid sebelum waktu salat taraweh dimulai agar dapat mempersiapkan diri dengan tenang. Waktu yang cukup juga dapat digunakan untuk berzikir atau membaca Al-Qur’an.

Tip 3: Niat yang Tulus dan Benar
Niatkan salat taraweh semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Niat yang tulus dan benar akan menambah kekhusyukan dan pahala dalam beribadah.

Tip 4: Khusyuk dan Fokus
Selama salat taraweh, usahakan untuk khusyuk dan fokus pada ibadah. Hindari pikiran atau perbuatan yang dapat mengganggu kekhusyukan salat. Perbanyak dzikir dan doa, serta merenungkan makna bacaan salat.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan pelaksanaan salat taraweh dapat berjalan dengan baik dan khusyuk. Salat taraweh merupakan ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan, semoga kita semua dapat melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.


Simpulan
Salat taraweh merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Salat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, dan menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam. Untuk dapat melaksanakan salat taraweh dengan baik dan khusyuk, terapkan beberapa tips yang telah disebutkan sebelumnya. Semoga kita semua dapat memaksimalkan ibadah pada bulan Ramadan, khususnya dalam melaksanakan salat taraweh.


Kesimpulan

Salat taraweh merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Salat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah, dan menjalin silaturahmi dengan sesama umat Islam.

Pelaksanaan salat taraweh memiliki beberapa ketentuan, seperti dikerjakan setelah salat Isya, jumlah rakaatnya 8 rakaat, dan hukumnya sunnah muakkadah. Untuk dapat melaksanakan salat taraweh dengan baik dan khusyuk, terapkan beberapa tips yang telah disebutkan sebelumnya.

Semoga kita semua dapat memaksimalkan ibadah pada bulan Ramadan, khususnya dalam melaksanakan salat taraweh. Salat taraweh merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan salat taraweh, kita dapat meraih keutamaan dan pahala yang berlimpah, serta meningkatkan kualitas ibadah kita.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru